KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah
S.W.T yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini
akhirnya bisa diselesaikan.
Makalah dengan judul “Perkembangan Teknologi
Telematika Berbasis Internet” ini disesuaikan dengan tujuannya untuk
menunjang perkuliahan dalam mata kuliah PENGANTAR TELEMATIKA serta memenuhi
tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu kepada kami.
Materi diskusi sudah diurutkan sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing, sehingga Mahasiswa insya Allah dapat dengan mudah
memahami.
Penulis menyadari bahwa masih banyak
ketidaksempurnaan pada penulisan makalah ini, baik isi maupun redaksinya, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat memperbaiki makalah
ini untuk selanjutnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung ataupun tidak terhadap terselesaikannya makalah
ini.
Akhir kata, insya Allah makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Depok,16 Oktober 2015
Hormat kami
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan Telematika
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan
sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh
lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara
teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing
berkembang secara terpisah.
Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem
elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya
istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini
sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya
merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai
medium adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim
Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah
Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and
Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun
sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang
pengkajiannya.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika
Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran
(konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi
telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia. Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia,
bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi
elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim
begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi
interaktif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Perkembangan dan kemajuan yang pesat dibidang Telematika atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia memicu berbagai dampak baik
yang bersifat positif maupun negatif masyarakat Indonesia sendiri sebagai
pengguna. Oleh karenanya dibutuhkan berbagai pencegahan maupun tindakan
preventif dari pemerintah sebagai pembuat aturan hukum di Indonesia untuk
mengurangi dampak negatif dari kemajuan Telematika tersebut. Salah satu dari
upaya pemerintah tersebut adalah pembuatan peraturan perundang-undangan yang
mengatur lalu lintas transaksi elektronik yang menggunakan bidang Telematika
sebagai sarananya. Makalah ini akan memaparkan aspek hukum tersebut yaitu
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE) sebagai salah satu acuan penegakkan hukum di Indonesia dibidang
Telematika.
1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami definisi dan perkembangan Telematika atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia beserta produk-produk hukum
yang dibuat pemerintah yang menyertai perkembangan bidang teknologi yang
berbasiskan informasi tersebut.
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN TELEMATIKA
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis
"TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi. Pertama kali memperkenalkan kata ini adalah penulis
buku berjudul “L’informatisation de la Societe” yaitu Simon Nora dan Alain Minc
pada tahun 1978. Istilah telematika dari segi hukum adalah perkembangan sistem
elektronik berbasis digital antara teknologi informasi dan media yang awalnya
masing – masing berkembang secara terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS"
sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid
technology" yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan
ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi
semakin terpadu atau populer dengan istilah "konvergensi". Semula
Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi
informasi dan komunikasi pada saat itu. Menurut Wikipedia, Telematika adalah
singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam
bidang,contoh adalah:
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan
informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT
(Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan
informasi dengan menggunakan peralatantelekomunikasi.
Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk
teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning
System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi
berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai
untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
2.2 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat
Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis
ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat
sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi
upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal
70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke
arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum
mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan
informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit
telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan
berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa
yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
2.3 TREND TELEMATIKA KE DEPAN
Berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, masyarakat
diharuskan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Mengenai
trend ke depan Telematika, merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan
menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Hal
terpenting dalam proses perkembangannya yaitu dilakukan dengan penuh tanggung
jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga
tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois).
Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat
diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun
dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak
akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala
terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot
serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan
dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung
dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai
terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka pun sudah semakin bersahabat,seperti software
Microsoft, desktop Ubuntu, GoogleApps, YahooApps Live.
Semua itu berlomba-lomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan
lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang
oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin
dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat
dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan
adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada
harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam
perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
- Infrastruktur Telekomunikasi
(biasanya resiko bisnis paling besar)
- Infrastruktur Internet
(biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
- Hosting service (biasanya
resiko bisnis rendah)
- Transaction type service
(biasanya resiko bisnis rendah)
- Content / knowledge producer
(biasanya resiko bisnis rendah)
2.4 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DARI BERBAGAI ASPEK
E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi
pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang
mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi
dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi
telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya
adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web
internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui
sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara
transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari
mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak
hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur
pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat
provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah
DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara
lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan
bentuk interaktif lainnya.
E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses
transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan
pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang,
mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi
perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak
(soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki
istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online,
baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut
terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM
(Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia
pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan
modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web
atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi
telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan
dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek
jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam
kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi,
perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung.
Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang
memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah
Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran
dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem
Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul
belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada
e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang
memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat
berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position
System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini
4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta
teleconference.
E-Banking
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan Telematika yang
sangat pesat menjadikannya bagian dari insfrastruktur pembangunan. Sebagai
bukti, Telematika dapat mempercepat transaksi dan perhitungan bisnis menjadi
lebih akurat melalui e-commerce. Hampir semua transaksi bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja, contohnya adalah penggunaan internet banking yang semakin
gencar belakangan ini.
Internet banking atau e-banking adalah salah satu aplikasi di
dunia bisnis yang berbasis internet. E-banking didukung oleh perkembangan
teknologi informasi, telekomunikasi dan tentunya internet. Di Indonesia
sendiri, hampir semua bank sudah mempunyai aplikasi internet banking, sebagai
contoh Bank BCA dengan aplikasi Klik BCA.
Adapun persyaratan bisnis untuk Internet Banking
adalah :
- Aplikasi yang mudah digunakan :
implementasi agar memudahkan pengguna adalah melalui pendekatan
menggunakan web browser.
- Layanan dapat dijangkau dimana
saja : dengan menggunakan internet sebagai penghubung, memungkinkan untuk
aplikasi ini dapat diakses dari mana saja di dunia.
- Murah : dengan adanya internet,
biaya pengaksesan Internet Banking menjadi lebih murah.
- Aman : untuk keamanan,
dilakukan dengan menerapkan teknik kriptografi (penggunaan enkripsi dengan
SSL/ Secure Socket Layer) atau VPN( Virtual Private Network) untuk
menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang.
- Dapat diandalkan.
2.5 STUDI KASUS TELEMATIKA : EPAPER GUNADARMA
Seiring perkembangan telematika yang semakin maju, semakin
bertambah juga orang-orang yang menyalahgunakannya.Tidak heran jika kita lebih
sering mendengar dan mengetahui kasus-kasus telematika yang bernilai negatif
dibandingkan dengan dampak positif telematikanya. Kasus terbaru bahkan
melibatkan negara, bukan hanya satu melainkan dua negara. Ya, kasus tersebut
adalah penyadapan yang dilakukan Australia terhadap petinggi negara kita,
Indonesia.
Walaupun kasus tersebut sedang "laku" di mana-mana,
tapi saya tidak akan membahas kasus tersebut, karena sudah terlalu banyak yang
membahasnya. Di sini saya akan membahas contoh kasus telematika yang bernilai
positif, yaitu pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan. Contoh yang saya
ambil ini terinspirasi dari saya sendiri dan teman-teman di Gunadarma. Contoh
kasus telematika ini mengenai e-paper.
E-paper adalah salah satu fasilitas yang dikembangkan oleh
bagian perpustakaan Universitas Gunadarma. E-paper ini dibuat untuk membantu
para mahasiswa yang akan atau sedang melakukan Penulisan Ilmiah, Skripsi,
ataupun penulisan Jurnal. Jadi, melalui e-paper ini mahasiswa Gunadarma dapat
melihat contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal yang dimiliki oleh perpustakaan
Gunadarma. Dalam e-paper tersebut kita dapat melihat PI dan Skripsi mulai dari
cover sampai listing programnya.
E-paper ini sangat membantu saya dan teman-teman yang semester 6
kemarin harus membuat Penulisan Ilmiah. Karena dengan adanya e-paper ini kita
tidak bingung lagi untuk menentukan bagaimana format penulisannya,
kalimat-kalimat yang digunakan, tahapan penulisan dalam setiap babnya, dan
lain-lain. Walaupun kita dibimbing oleh Dosen Pembimbing dalam penulisannya,
e-paper tetap sangat membantu, setidaknya kita jadi tidak perlu melakukan
banyak revisi karena kita sudah melihat contoh-contoh yang ada di e-paper,
dimana contoh-contoh tersebut sudah "sah" atau benar. Dengan adanya
e-paper ini sangat membantu mahasiswa gunadarma dalam kegiatan akedimiknya,
khususnya penulisan atau tugas akhir.
Pemanfaatan telematika dalam hal ini berdampak sangat positif,
saya dan teman-teman bahkan mungkin seluruh mahasiswa gunadarma yang sudah
mengetahui e-paper, pasti sudah mendapatkan manfaat positifnya. Namun, mungkin
belum seluruh mahasiswa mengetahui fasilitas ini, khususnya mahasiswa baru.
Oleh karena itu, perlu "promosi" lain agar seluruh mahasiswa dapat
mengetahuinya, sehingga ketika mereka membutuhkan contoh-contoh PI, Skripsi,
atau jurnal, mereka tidak lagi kesulitan.
Menurut saya, pemanfaatan telematika seperti e-paper ini perlu
disebarluaskan dan dikembangkan lagi, tidak terbatas hanya pada instansi atau
bidang tertentu saja, apalagi manfaatnya berdampak positif.
3. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
4. DAFTAR PUSTAKA
http://annisafujiyana.blogspot.co.id/2014/10/paper-telematika_24.html
http://ebbyboooy.blogspot.co.id/2013/10/tugas-pengantar-telematika.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://upadama.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-telematika.html